Lampung Timur - Kita bisa nyaman tinggal di rumah, sekolah, kantor dan bangunan lain berkat kerja keras para tukang. Tukang batu, tukang kayu, tukang cat, tukang plafon dan tukang-tukang lainnya memiliki peran sangat penting dalam menjadikan sebuah bangunan agar bisa nyaman untuk di huni.
Kecermatan, ketelitian dan kesungguhan dalam bekerja, pastilah mereka miliki. Mereka tidak peduli siapakah yang akan menghuni dan menikmati kenyamanan bangunan yang mereka kerjakan.
Bagi mereka bisa kerja dengan baik dan bisa selesai tepat waktu adalah kebanggaan.
Begitu besar manfaat yang bisa dirasakan karena jasa seorang tukang dalam contoh tulisan diatas,ternyata tidak sebanding dengan apresiasi yang di terima oleh si tukang.
Pandangan sekilas terhadap terhadap profesi tukang juga masih kerap di sama ratakan dengan pekerja kasar biasa. Sebagai orang yang bisa disuruh-suruh oleh empunya pekerjaan. Padahal selayaknya seorang tukang dijadikan mitra oleh pengguna jasa (si empunya pekerjaan).
Mengapa perlu dianggap sebagai mitra?
Sebenarnya pemberi kerja (pemilik bangunan) bertujuan untuk memiliki sebuah bangunan yang kokoh, fungsional dan memiliki estetika (keindahan). Lebih dari itu setiap pemilik pekerjaan menginginkan penggunaan bahan efisien, tapi.tetap memiliki kekuatan.
Sementara tukang (sebagai penerima dan pelaksana pekerjaan) adalah orang yang sedang menjalankan profesi. Tentu seorang yang profesional akan mempertimbangkan kompensasi (imbalan) dari tenaga, fikiran dan waktu yang dicurahkan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Mereka akan berhitung efisiensi tenaga, fikiran dan peralatan yang dipergunakan.
Kedua pihak sama sama memiliki kesamaan kepentingan yaitu bangunan bisa selesai tepat waktu, dan memberikan manfaat bagi keduanya. Jika dasar kesamaan itu menjadi sebuah dorongan untuk bermitra, maka kedudukan akan sejajar. Tinggal bagaimana Cara melihatnya. Begitu juga jika kedua pihak memiliki kesamaan kepentingan, maka jangan sampai kita berada di kotak atau bertindak yang din kotak kotakan oleh terminologi.
Salam Sukses.
setuju om.. dan lebih bahagialah jika kita bisa membayar upah mereka sebelum keringatnya kering
BalasHapusTerimakasih Bang Day Kunjungan dan refleksinya
Hapus