Lampung Timur - Sektor pertanian masih menjadi penyangga utama perekonomian
masyarakat di Kabupaten Lampung Timur. Namun
demikian sektor ini menghadapi persoalan yang tidak sedikit jumlahnya. Padahal
sektor ini seperti sedang memikul beban yang cukup berat. Program swasembada
beras, ketahanan pangan dan beberapa program lain bertumpu pada sektor ini.
Sementara beragam kendala juga dihadapi oleh petani, mulai dari terjadinya
kelangkaan pupuk, serangan hama dan penyakit, anjloknya harga pada saat panen, sampai kondisi cuaca yang ekstrim yang bisa
berdampak langsung pada penurunan produktivitas pertanian.
Tulisan diatas adalah hasil perbincangan kru LENSA Wirausaha dengan
Fakhrudin pada suatu siang. Bersamaan dengan dilaksanakannya SLPTT di kelompok
Tani Sumber Mina desa Taman Cari Purbolinggo Lampung Timur.
Menurut Fakhrudin, saat ini
petani seperti sedang memikul beban berat. Oleh karena itu membutuhkan uluran
tangan dari semua pihak yang peduli terhadap nasib petani. “Salah satu contoh ketika terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi , petani
butuh difasilitasi dengan strategi-strategi. Jika sebuah kelompok tani memiliki
komitmen untuk menyediakan sarana produksi pertanian bagi anggotanya, maka
peranan pengurus kelompok tani menjadi sangat strategis. Kelompok bisa saja
mengajukan Rencana Definitif Kelompok untuk kebutuhan pupuk para nggotanya,
namun demikian ketika terjadi kelangkaan, maka rencana yang disusun ini
tidaklah berarti. Perencanaan ini juga perlu mempertimbangkan faktor musim dan
kebutuhan riil petani terhadap pupuk. Karena jika tidak tepat, maka petanilah
yang akan menjadi pihak yang dirugikan”, ujarnya.
Faktor komunikasi juga menjadi penting untuk dilakukan secara
intensif. ”Pemerintah daerah, distributor
pupuk, dan petani meski menjalin
komunikasi yang baik baik dalam hal mengantisipasi dan mengatasi
persoalan-persoalan yang muncul”, imbuhnya.
Pentingnya Berdaya Melalui Kelompok
Dalam mengantisipasi dan mengatasi munculnya beragam persoalan yang
dihadapi petani, fungsi Kelompok Tani menjadi sangat penting. Pemberdayaan
petani dapat berjalan efektif jika kelompok tani dioptimalkan fungsinya.
Banyak konsep, rencana
kegiatan pengelolaan usaha tani yang bisa dilakukan didalam kelompok tani. “Hendaknya anggota jangan hanya melihat
fungsi kelompok hanya sebagai wadah untuk menerima bantuan belaka. Namun
lihatlah kelompok sebagai lembaga untuk mendukung pemberdayaan seluruh anggota“
ujarnya.
Mengelola lahan, seorang petani bisa
menghadapi beragam resiko. Petani tidak perlu belajar bagaimana meniadakan
resiko. Akan tetapi sangat bijak jika
yanga dilakukan adalah bisa mengelola resiko dan menghadapinya.
Areal Pertanian Sebagai Laboratorium Petani
Lahan pertanian memiliki fungsi luas. Selain memiliki fungsi
produksi, lahan juga dijadikan tempat yang memiliki fungsi edukasi. Banyak hal
yang bisa dilakukan seorang petani dilahannya. “Seorang petani seyogyanya tahu dengan kondisi lahannya masning-masing.
Bagaimana kondisi tanah, berapa kandungan masing-masing unsur hara yang
dimiliki tanah tersebut. Jika hal ini diketahui, maka akan dengan mudah bagi
petani untuk melakukan pemupukann secara tepat dan berimbang”. Keterbatasan
pengetahuan dan teknologi menjadikan petani sering mengaplikasikan pupuk
berdasarkan kebiasaan tanpa mempertimbangkan faktor kebutuhan lahan dan
tanaman.
Fakhrudin melihat ini sebagai salah satu tantangan bagi semua pihak
yang merasa peduli dengan nasib petani. “Seorang
petani juga perlu mengerti faktor alam yang akan berpengaruh pada usaha
taninya. Saat ini cuaca sering berubah-ubah. Hal ini menyebabkan perubahan
iklim mikro yang menyebabkan munculnya beragam serangan hama dan penyakit.”.
Belajar memahami gejala serangan hama dan penyakit juga menjadi
penting. Tidak hanya dalam rangka membasmi atau mengobati serangan saja, namun
petani harus mengetahui tindakan pencegahannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar