Sabtu, 01 Maret 2014

Fakhrudin Anshori : Petani Haruslah Berdaya Melalui Kelompok

Lampung Timur - Sektor pertanian masih menjadi penyangga utama perekonomian masyarakat di Kabupaten Lampung Timur.  Namun demikian sektor ini menghadapi persoalan yang tidak sedikit jumlahnya. Padahal sektor ini seperti sedang memikul beban yang cukup berat. Program swasembada beras, ketahanan pangan dan beberapa program lain bertumpu pada sektor ini. Sementara beragam kendala juga dihadapi oleh petani, mulai dari terjadinya kelangkaan pupuk, serangan hama dan penyakit, anjloknya harga pada saat panen,  sampai kondisi cuaca yang ekstrim yang bisa berdampak langsung pada penurunan produktivitas pertanian.
Tulisan diatas adalah hasil perbincangan kru LENSA Wirausaha dengan Fakhrudin pada suatu siang. Bersamaan dengan dilaksanakannya SLPTT di kelompok Tani Sumber Mina desa Taman Cari Purbolinggo Lampung Timur.
Menurut Fakhrudin,  saat ini petani seperti sedang memikul beban berat. Oleh karena itu membutuhkan uluran tangan dari semua pihak yang peduli terhadap nasib petani. “Salah satu contoh ketika terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi , petani butuh difasilitasi dengan strategi-strategi. Jika sebuah kelompok tani memiliki komitmen untuk menyediakan sarana produksi pertanian bagi anggotanya, maka peranan pengurus kelompok tani menjadi sangat strategis. Kelompok bisa saja mengajukan Rencana Definitif Kelompok untuk kebutuhan pupuk para nggotanya, namun demikian ketika terjadi kelangkaan, maka rencana yang disusun ini tidaklah berarti. Perencanaan ini juga perlu mempertimbangkan faktor musim dan kebutuhan riil petani terhadap pupuk. Karena jika tidak tepat, maka petanilah yang akan menjadi pihak yang dirugikan”, ujarnya.
Faktor komunikasi juga menjadi penting untuk dilakukan secara intensif. ”Pemerintah daerah, distributor pupuk, dan petani meski  menjalin komunikasi yang baik baik dalam hal mengantisipasi dan mengatasi persoalan-persoalan yang muncul”, imbuhnya.
Pentingnya Berdaya Melalui Kelompok
Dalam mengantisipasi dan mengatasi munculnya beragam persoalan yang dihadapi petani, fungsi Kelompok Tani menjadi sangat penting. Pemberdayaan petani dapat berjalan efektif jika kelompok tani dioptimalkan fungsinya.
Banyak konsep,  rencana kegiatan pengelolaan usaha tani yang bisa dilakukan didalam kelompok tani. “Hendaknya anggota jangan hanya melihat fungsi kelompok hanya sebagai wadah untuk menerima bantuan belaka. Namun lihatlah kelompok sebagai lembaga untuk mendukung pemberdayaan seluruh anggota“ ujarnya.
Mengelola lahan, seorang petani   bisa menghadapi beragam resiko. Petani tidak perlu belajar bagaimana meniadakan resiko.  Akan tetapi sangat bijak jika yanga dilakukan adalah bisa mengelola resiko dan menghadapinya.
Areal Pertanian Sebagai Laboratorium Petani
Lahan pertanian memiliki fungsi luas. Selain memiliki fungsi produksi, lahan juga dijadikan tempat yang memiliki fungsi edukasi. Banyak hal yang bisa dilakukan seorang petani dilahannya. “Seorang petani seyogyanya tahu dengan kondisi lahannya masning-masing. Bagaimana kondisi tanah, berapa kandungan masing-masing unsur hara yang dimiliki tanah tersebut. Jika hal ini diketahui, maka akan dengan mudah bagi petani untuk melakukan pemupukann secara tepat dan berimbang”. Keterbatasan pengetahuan dan teknologi menjadikan petani sering mengaplikasikan pupuk berdasarkan kebiasaan tanpa mempertimbangkan faktor kebutuhan lahan dan tanaman.
Fakhrudin melihat ini sebagai salah satu tantangan bagi semua pihak yang merasa peduli dengan nasib petani. “Seorang petani juga perlu mengerti faktor alam yang akan berpengaruh pada usaha taninya. Saat ini cuaca sering berubah-ubah. Hal ini menyebabkan perubahan iklim mikro yang menyebabkan munculnya beragam serangan hama dan penyakit.”.
Belajar memahami gejala serangan hama dan penyakit juga menjadi penting. Tidak hanya dalam rangka membasmi atau mengobati serangan saja, namun petani harus mengetahui tindakan pencegahannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar