Jumat, 14 Maret 2014

Sejenak mengenal PSM (Pekerja Sosial Masyarakat)


Lampung Timur - Kegiatan yang bersifat sosial makin hari merupakan kegitan yang sudah teritung langka ditengah- tengah masyarakat, karena kebanyakan orang terlalu sibuk dengan aktifitas masing- masing sehingga kegiatan yang bersifat sosial seringkali ditinggalkan.
Namun tidak demikian dengan Uye Sulaiman (78 th) dan Widodo (50 th) yang masing-masing berasal Desa Tegal Tegal Yoso dan Tanjung Kesuma Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur.  Kedua lelaki ini masih memiliki rasa kepedulian sosial yang cukup  tinggi. Sehingga mereka masih mau menjalani aktifitas sebagai  Pekerja Sosial Masyarakat.
Ketika ditanya alasannya masih mau menjalani aktifitas sebagai PSM, Uye Sulaiman menyampaikan bahwa umurnya harus digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat  bagi masyarakat. Ia juga merasa bahwa pengalaman dan pengetahuan ia selama ini harus diamalkan untuk kegiatan kemasyarakatan. Widodo menambahkan bahwa dengan upayanya sebagai PSM kemudian terbentuk kelompok- kelompok bersama  dalam rangka untuk menciptakan peluang usaha produktif sehingga dapat menjadikan sarana pengentasan kemiskinan.
Uye menginjakan kaki pertama kalinya di Lampung pada tahun 1952 dari daerah asalnya Sumedang Jawa Barat. Banyak suka duka yang ia alami sebagai PSM. Salah satu yang kerap ia rasakan adalah munculnya tanggapan-tanggapan negatif dari tingkat masyarakat, karena sebagai PSM ia ditugasi untuk melakukan pendataan warga dengan berbagai kategori  dan kemudian mencarikan program-program pemerintah yang bertujuan untuk membantu warga miskin tersebut.
Selama ini Uye Sulaiman dan Widodo bekerja  secara sukarela  (tidak digaji pemerintah). Hal ini semata-mata ia lakukan untuk  menjembatani warga desa yang tergolong Keluarga Prasejahtera, Keluarga Miskin, atau sebutan-sebutan yang mendapat dukungan dari pemerintah. “Tidak semua masyarakat dapat  menerima apa yang saya lakukan saat ini.  Seringkali justru saya mendapat pertanyaan- pertanyaan dari tingkat masyarakat.  Bahkan seperti ada kecemburuan ditingkat masyarakat  ketika sebagian warga mendapat bantuan pemerintah sementara lainnya belum mendapat  giliran ujar Uye.
Padahal  menurut Uye, bantuan ini memang hanya dikususkan untuk  warga dengan kriteria tertentu sehingga tidak mungkin bisa di bagikan secara merata kepada  seluruh masyarakat disuatu wilayah. Sekalipun usianya tidak muda lagi,  Uye ingin tetap menjalani  aktifitasnya sebagai PSM semampunya. “Selagi tenaga dan fikirannya mampu, maka saya akan terus ia sumbangkan tenaga dan pikirannya karena ini sudah seperti panggilan jiwanya.
Sebagai PSM di Tanjung Kesuma Widodo juga memiliki pandangan yang hampir sama. PSM ini bukanlah  sebuah jabatan dengan masa  atau periode tertentu. Bagi saya merupakan tanggung jawab sosialnya  yang akan ia emban seumur hidup. Karena baginya tidak ada yang bisa menghentikan aktifitas sebagai PSM atau sebagai Pekerja Sosial ditingkat Masyarakat”, ujarnya.
Selama ini PSM bekerja melakukan pendataan terhadap persoalan- persoalan sosial yang terjadi di tingkat masyarakat. Baik karena persoalan kemiskinan atau persoalan- persoalan yang ditimbulkan oleh bencana alam, gangguan alam dll. PSM juga melakukan pendataan- pendataan ditingkat masyarakat dalam hal pada masalah- masalah yang menjadi faktor penghambat kemajuan bagi masyarakat. Sebagai contoh, ia melakukan pendataan  anak-anak putus sekolah yang selama ini juga menjadi prioritas untuk diperhatikan oleh Pemerintah.
PSM juga berupaya menjembatani cara menuntaskan persoalan tersebut dalam bentuk kegiatan produktif . Pada beberapa tahun lalu Widodo mengikuti beberapa pelatihan ekonomi produktif untuu disebarluaskan pada masyarakat, sehingga masyarakat bisa memiliki kegiatan ekonomi yang secara otomasis  dapat meningkatkan penghasilan. Sebagai contoh adalah dengan mengikuti pelatihan  pembuatan VCO, kemudian pelatihan budidaya ternak kambing, dan beberapa pelatihan lain yang dapat dikembangkan didesanya.
Dan sebagai bentuk harapannya sebagai PSM mereka berkeinginan agar masyarakat luas dapat memahami peran sebagai Pekerja Sosial masyarakat. Demikian juga dengan pihak pemerintah diharapkan juga lebih diperhatikan nasib para PSM yang selama ini betul- betul bekerja secara sukarela.
Sumber Tabloid LENSA Wirausaha Edisi 11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar