TARUNA SIAGA
BENCANA (TAGANA)
LAMPUNG TIMUR
“We Are The
First To Help & Care”
Tagana
didirikan pada 25 Maret 2004 di Lembang, Bandung Jawa Barat. Mengusung misi semangat juang relawan tanpa
pamrih, Tagana telah menyebar ke seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota di Seluruh
Indonesia. Tagana adalah suatu organisasi sosial yang bergerak dalam penaggulangan bencana alam dan bencana
sosial yang berbasiskan masyarakat. Organisasi ini berada dibawah naungan
Kementrian Sosial Republik Indonesia.
TAGANA pada hakekatnya adalah
wadah berhimpun seluruh kekuatan komponen penanggulangan bencana berbasis
masyarakat khususnya dari unsur generasi muda. Kata-kata Taruna memiliki arti
generasi muda, dan Kata Siaga memiliki arti segala upaya kesiapsiagaan dalam kondisi apa pun dan keadaan Bencana adalah tantangan dan masalah yang
harus diselesaikan
Di Kabupaten Lampung
Timur Personil Tagana adalah tenaga terlatih dan memilki keahlian dalam
penanggulangan bencana. Tagana Lampung Timur memiliki anggota sebanyak 55
personil yang mewakili 24 Kecamatan.
Mereka memiliki Posko Siap Siaga di Kompleks Kantor Sosnakertrans
Kabupaten Lampung Timur.
Tagana
Lampung Timur mengemban Visi antara lain :Menjadikan Tagana sebagai relawan
penanggulangan bencana berbasis
masyarakat yang bermatabat dan handal di bidang bantuan sosial.
Membekali setiap anggota dengan keahlian
yang cukup melalui pendidikan dan pelatihan periodik sesuai jenis bencana.
Meningkatkan inovasi dalam penanggulangan bencana dengan memanfaatkan potensi
lingkungannya. Memberikan pemahaman tugas pokok dan fungsi Tagana dalam
penanggulangan bencana.
Menurut wakil
ketua Tagana Lampung Timur Khusnul Khoir, Tagana Lampung Timur melakukan
kegiatan pada semua fase siklus bencana. Namun demikian sikap yang ditanamkan
adalah kesiapan sebelum terjadi bencana (Tahap Kesiapsiagaan). Hal ini sesuai
dengan wilayah Kabupaten yang termasuk dalam wilayah rawan bencana seperti
banjir, angin puting beliung dan lain-lain. Tidak hanya itu Tagana juga
memiliki kesiagaan pada bencana sosial yang disebabkan konflik antar warga
masyarakat yang berpotensi menimbulkan korbang ditingkat masyarakat.
Hal senada
juga disampaikan Eddy Siswanto (anggota Tagana Lampung Timur), bahwasanya Tagana
Lampung Timur selain berperan aktif membantu pada saat terjadi bencana, seperti
pada saat terjadi bencana angin puting beliung di kecamatan Braja Selebah. Baru-baru
ini Tagana Lampung Timur juga melakukan penggalangan bantuan untuk korban
letusan Gunung Kelud Jawa Timur. Tagana Lampung Timur melakukan gerakan sosial
untuk menghimpun bantuan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk kalangan
dunia pendidikan untuk kemudian disalurkan kepada korban bencana di Jawa Timur.
Selain aktif
pada saat terjadi bencana, Tagana Lampung Timur
juga membuat program pemetaan daerah-daerah rawan bencana. Hal lain yang juga dilakukan adalah melakukan sosilaisasi dan simulasi tentang
kebencanaan kepada masyarakat termasuk sekolah dan perguruan tinggi.
Dalam
menjalankan kegiatan sosial, Tagana memegang prinsip One Command (Satu
Komando), One Rule (Satu Saluran), dan One Corps/Unity (Satu
Korps/Unit).
Sumber Tabloid LENSA Wirausaha Edisi 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar