Manusia dibekali dengan kemampuan yang tiada batas. Mulai dari menemukan ide, menangkap sebuah peluang hingga meramu peluang menjadi sebuah tindakan yang menguntungkan.
Setiap saat ratusan peluang bisa muncul dari lingkungan terdekat kita. Namun sangat bergantung pada kesiapan kita untuk menangkap peluang ini.
Kecepatan menangkap peluang tidak hanya didasari pada kemampian panca indera belaka. Hal itu mesti ditopang dengan pola pikir masing-masinh orang.
Sebuah informasi yang datang, bisa ditafsir berbeda oleh masing-masing orang. Ada yang melihat informasi tersebut sebagai peluang, ada pula yang menganggap itu adalah hambatan.
Pada sebuah diskusi kecil dengan 4 orang pelaku usaha yang berbeda, mengenai cara menetaskan gagasan usaha, penulis memeroleh masukan berharga bahwa untuk bisa menetas, sebutir telur harus berada pada kondisi dan jangka waktu tertentu. Faktor lingkungan berupa temperatur, campur tangan pihak lain menjadi bagian penting dalam proses menetasnya sebutir telur.
Sama halnya dengan sebuah ide usaha. Setelah kita memiliki sederet informasi baik yang berupa teori usaha dan kesiapan secara teknis, kadang masih belum menetas juga menjadi usaha. Butuh campur tangan pihak lain baik sebagai penjaga "temperatur" semangat kita atau sebagai pihak yang membantu menjaga lingkungan gagasan kita.
Adakalanya seorang sahabat, keluarga, atau saudara yang dianggap sebagai pihak yang bisa membantu menguatkan semangat, namun justru banyak bersikap sebaliknya. Namun seseorang yang baru dikenal justru sangat mendorong gagasan ini agar segera diwujudkan menjadi tindakan usaha.
Ide dan gagasan bisa segera menetas ketika menemukan lingkungan yang tepat dan pada momentum tertentu. Pertanyaan mendasarnya adalah "Apakah lingkungan dan momentum ini kita tunggu saja hingga menghampiri kita?" Atau lingkungan tersebut kita cari dengan harapan menemukan momentum yang tepat untuk segera menetaskan ide menjadi tindakan.
Selamat mencari...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar